Informasi seputar teknologi di industri semen

loading...

Wednesday, November 22, 2017

Proses pembuatan clinker

Setelah proses Bahan tercampur sekarang kita langsung ke pembuatan clinker.
Dimana clinker ini adalah bahan jadi semen.cuma bentuk nya seperti kotoran kambing dan bentuk nya lebih besar.

mari kita lanjutkan ke proses pembuatan clinker atau Clincker Manufacture
Dari Raw Meal kemudian masuk ke sebuah unit operasi yang disebut dengan Pre-heater. Lihat gambar.

Pre-heater ini terdiri dari beberapa siklon, umunya terdiri dari 4-5 siklon (4-5 stage) seperti gambar berikut.

Pre-heater, fungsinya sebagai pemanasan awal sebelum masuk ke proses selanjutnya. Media pemanasan sama seperti di Raw Mill, yaitu berasal dari panas gas dari Kiln. Namun, Inti utamanya dari proses pemanasan ini adalah untuk terjadinya proses Pre-calcination,dan Dari proses kalsinasi ini mulai lah terbentuk oksida-oksida pembentuk Klinker (hasil proses pemanasan di Kiln). Proses kalsinasi adalah sebagai berikut:
CaCO3 —-> CaO + CO2
Pada reaksi ini terjadi suhu sekitar 800°C (Untuk lebih jelasnya, saya akan bahas tentang unit operasi Pre-heater ,jika tidak lupa) dari reaksi di atas, yang paling utama adalah CaO nya. Proses kalsinasi di Pre-heater hanya sekitar 95% nya, sisanya dilakukan di Kiln (nanti kita pelajari prinsip kerja Pre-heater pada artikel selanjutnya)jika saya tidak lupa hehe..ingatkan ya..

Dan setelah keluar dari Pre-heater, material ini disebut dengan Kiln Feed. Kiln Feed ini akan masuk ke  operasi pembentuk klinker (butiran hitam/bahan setengah jadi) yang disebut dengan Rotary Kiln,lihat gambar

Panas ,suhu di sini sangat lah panas,..jemur baju saja pasti kering..dan kilen ini selalu berputar loh...jika  berhenti bahan bakar nya tidak cukup 1juta liter solar.
 Di sini akan terjadi proses kalsinasi lanjutan. Suhunya mencapai sekitar 1400ºC. Suhu sebesar ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar, biasanya yang digunakan batu bara, IDO (Industrial Diesel Fuel Oil), Natural Gas, Petroleum Coke, dan lain lain.
Pada suhu sebesar ini, di Kiln terjadi reaksi-reaksi logam sehingga dihasilkan mineral-mineral baru, yaitu:
1. C3S (3CaO.SiO2)
2. C2S (2CaO.SiO2)
3. C3A (3CaO.Al2O3)
4. C4AF (4CaO.Al2O3.Fe2O3)
Mineral-mineral di tersebut yang kemudian membentuk Clincker (klinker/terak). Setelah melewati Kiln, klinker ini masuk ke dalam Cooler. Lihat bagian dalam gambar cooler .
Penampakan gambar cooler


Bayangin, setelah dipanaskan sampai 1400ºC lalu di dinginkan sampai suhunya 100ºC. Kenapa harus seperti itu? tujuannya :
1. Heat recuperation
2. Keamanan (safety) dalam melakukan transportasi dan storage
3. Kualitas Klinker yang bagus(menghasilkan semen yang bagus pula)
Klinker ini lah yang akan menjadi  semen. Pada bahasan tadi  material itu sudah dihaluskan di Raw Mill jadi mirip tepung, lalu setelah lewat Kiln ini, karena proses-proses kimia yang dilalui di Kiln maka material ini jadi Klinker.gambar ini.

Kualitas dari Klinker ini sebetulnya bisa dikendalikan, yaitu semenjak proses pencampuran oleh Bin Silo yang dilakukan sebelum masuk ke Raw Mill. Indikator-indikator kuliatasnya adalah dengan menghitung nilai LSF (Lime Stone Factor), SM (Silica Modulus) dan AM (Aluminate Modulus). Nilai ini juga dapat memandu kita untuk membuat berbagi jenis atau tipe semen.




No comments:

Post a Comment